BAB
II
PROSES
PELAKSANAAN
Menginstal
ulang Windows XP pada dasarnya sangat mudah, dan bisa dilakukan oleh semua
orang, apalagi yang mengerti bahasa Inggris, karena pada proses instalasi pada
dasarnya yang dibutuhkan adalah pemahaman terhadap perintah-perintah yang
diminta oleh program yang mayoritas
tersedia dalam bahasa Inggris,tapi setelah proses instalasi selesai muncul
beberapa masalah seprti data yang hilang dan banyak hardware atau periferal
yang tidak bisa digunakan, itu semua terjadi karena sistem tidak bisa mengenali
hardware. Sistem tidak bisa mengenali hardware karena driver hardware tersebut
belum terinstal pada sistem yang baru.Sementara data yang hilang hanya terjadi
pada data yang disimpan pada partisi yang sama dengan partisi sistem sebelumnya
tersimpan. Itu semua terjadi karena sebelum proses instalasi data-data belum
dipindah pada partisi lain. Menginstal ulang Windows pada dasarnya adalah
mengganti sistem lama dengan sistem baru,proses ini akan mengahapus semua data
dan program termasuk driver yang tersimpan pada partisi sistem lama. Jadi,
sebelum menginstal ulang komputer Anda ada baiknya kalau Anda memindahkan
data-data yang Anda anggap penting ke partisi lain. Untuk masalah driver, Anda
tidak perlu repot-repot memback upnya jika Anda sudah memiliki CD
masternya,tapi jika Anda tidak mempunyai masternya,lebih baik Anda memback
upnya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya :
A. Memback
up Driver dan Data di Partisi Sistem
1. Memback
up driver menggunakan Hirens Boot
Untuk memback up driver menggunakan
Hirens Boot maka pertama Anda harus memiliki CD Hirens Boot, atau bila Anda
tidak memilikinya Anda bisa mendownloadnya di internet.Setelah Anda masukan CD
Hirens Boot ke komputer,ikuti langkah-langkah di bawah ini:
a. Saat muncul Auto Play,klik
Hirens WinTools
Gambar.
2.1 Autoplay Hirens Boot
b. Double Klik Backup >
Double Driver 2.10. sehingga tampil menu utama Double Driver 2.10
Gambar. 2.2
Hirens Boot CD Pro
c. Pilih Scan sehingga tampil driver dari komputer.
Gambar 2.3 Tampilan software Double Driver
Kemudian pilih select
> All. untuk menyimpan semua driver
yang sudah terinstal sebelumnya. Kemudian tampil jendela penyimpanan driver.
Pada kotak isian destination tentukan direktori folder tempat menyimpannya,atau bisa klik browse untuk menempatkan back up driver
pada folder yang diinginkan.
Gambar 3.4 Cara membackup driver
d. Klik Make New Folder dan
ketikkan nama folder sesuai keinginan Anda kemudian klik OK
Gambar 2.5 Nama folder driver
e. Tunggu beberapa saat sampai proses backup
driver selesai.
Gambar 2.6 Proses penyimpanan
driver
2. Memback
up driver menggunakan Driver Genius.
Persiapan
Persiapan
Driver genius dapat anda peroleh di situs resminya, Driver-Soft.com. Di sana Anda akan mendapatkan Driver Genius versi Demo, yakni
versi program yang berjalan sesuai rentang waktu tertentu sejak instalasi.
Biasanya driver genius akan bertahan hingga 30 hari. Selain itu, dalam versi
ini Anda hanya bisa melakukan beberapa fungsi saja, yakni backup (penuh) dan
restorasi (sebagian). Fungsi penuh dari program ini dapat Anda nikmati setelah
Anda membayar sejumlah dollar untuk lisensi tiap instalasinya.
Backup Driver
Cara membackup driver dengan Driver
Genius sangat mudah. Namun untuk melakukan backup, pastikan dulu bahwa Anda
telah melakukan instalasi Driver Genius dengan sempurna. Selanjutnya:
a.
Jalankan Driver Genius. Anda akan mendapatkan tampilan jendela
popup ‘Scan Computer Now‘ seperti berikut ini. Anda tidak perlu
melakukan scanning. Klik pada lambang ‘X’ di pojok kanan atas
popup untuk menutup jendela pop up.
Gambar 2.7 Tampilan awal Driver Genius
b. Ini tampilan utama
Driver Genius. Di sisi kiri berjajar menu utama program. Anda bisa lihat menu
Backup Drivers, Restore Update
Driver, dan yang lain.
Gambar 2.8 Tampilan Driver Genius
c.
Pilih menu Backup
Driver, Pilih checkbox
driver yang akan dibackup, kemudian klik Next
Gambar
2.9 Menu back up driver
d. Pilih Tipe file output backup dan lokasi penyimpanan. Ada 3 pilihan
backup; Autoinstaller, Folder dan File ZIP. Saya sarankan Anda pilih ZIP atau Utoinstaller agar data lebih aman
dan tinggal Ekstrak jika ingin me-restore kelak pilih Next.
Gambar 2.10 Pilihan
tipe File pada Driver Genius
Gambar 2.11 Proses back
up
f. Proses backup selesai ketika
ada konfirmasi update drivers, Klik No kemudian klik Finish.
Gambar 2.12 Proses backup driver selesai
3. Memback
up data pada partisi sistem
Pada tahap ini Anda tidak membutuhkan software
tambahan seperti pada saat memback up driver,Anda hanya perlu meng-copy data
yang ada pada partisi sistem,biasanya partisi sistem berada pada partisi C:,
selain itu Anda juga harus mengecek My Documents apakah terdapat di partsi C:
atau partisi lain, caranya klik kanan pada My Documents, kemudian pilih
Properties, pada tab target ada tulisan yang menunjukkan alamat tempat My
Documents berada, Anda tinggal menghapus huruf C pada awal alamat dan
menggantinya dengan huruf D,E, atau partisi lain yang ada pada komputer Anda,
kemudian klik OK dan tunggu proses pemindahan data selesai.
B. Membuat
Bootable Windows XP pada USB Flashdisk
1.
Membuat
bootable Windows XP pada USB Flashdisk
Jika kita menginstal ulang Windows pada
computer PC atau laptop manggunakan CD mungkin tidak ada masalah berarti,tapi
jika kita menginstal ulang Windows pada notebook tentu akan terjadi
permasalahan,letak permasalahannya adalah media untuk instalasi karena pada
notebook tidak terdapat CD/DVD ROM,tapi masalah tersebut dapat diatasi,caranya
dengan menggunakan USB flashdisk untuk menginstalnya.
Untuk melakukan proses instalasi
melalui flashdisk membutuhkan software Win To Flash.Selain dapat menginstal
Windows tanpa menggunakan CD, memakai USB bootable juga akan membuat proses
instalasi berjalan lebih cepat. Yang perlu Anda persiapkan hanyalah CD instalasi
Windows XP, dan flashdisk dengan kapasitas minimal 1 GB.Berikut
langkah-langkahnya:
a. Masukkan CD Windows XP ke CD ROM
b. Colokkan
flashdisk ke port USB
c. Download
aplikasi Win To Flash dengan kata kunci cara membuat bootable disk windows dengan wintoflash,tapi jika Anda sudah memilikinya
Anda bisa membuka file winrar seperti di bawahn ini
Gambar 2.13 Software Win To Flash
d. Kemudian
jalankan aplikasi wintoflash.exe
Gambar 2.14 Tampilan file .ZIP Win To Flash
e. Tampil
jendela instalasi,klik next untuk melanjutkan proses
Gambar 2.15 Tampilan awal Win To Flash
f. Chek
pada accept eula untuk menyetujui licence agreement,kemudian klik next
Gambar 2.16 Licence Agreement
g. Kemudian
klik Active Licence Key Now,untuk memasukkan licence key
Gambar 2.17 Aktivasi key
h. Klik
select untuk memilih folder/file tempat key disimpan. Setelah key dinyatakan
valid,Anda bisa melanjutkan ke tahap berikutnya
Gambar
2.18 Pencarian lokasi key
i. Klik
tanda centang berwarna hijau untuk melanjutkan proses pengkopian
Gambar 2.19 Win
To Flash Transfer Wizard
j. Tampil
jendela “Welcome to Novicorp Win To
Flash”,kemudian klik next
Gambar 2.20
Tampilan jendela Welcome Win To Flash Wizard
k. Pada
kotak isian Windows file path,isikan direktori tempat CD Windows tersimpan,dan
pada kotak USB drive isikan direktori tempat flashdisk yang ingin dijadikan
sebagai USB bootable. Pastikan flashdisk yang Anda gunakan tidak terdapat data
yang penting,karena proses ini akan memformat seluruh isi yang terdapat pada
fashdisk Anda,jangan sampai salah memasukan alamat atau USB lain akan
terformat. Kemudian klik next
Gambar
2.21 Tampilan source and destination
l. Ikuti
instruksi selanjutnya dan tunggu sampai proses pengkopian selesai,proses ini
akan memakan waktu yang sangat lama, jadi lebih baik Anda tinggal dulu untuk
melekukan pekerjaan lain, jika proses sudah selesai akan muncul tampilan
seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.22 Proses instalasi selesai
m. Anda bisa mengklik Exit untuk keluar karena proses sudah
selesai.
C. Instal
Windows XP Menggunakan USB Flashdisk
1.
Proses setting BIOS
a.
Hidupkan
komputer,dan tekan tombol F2. Beberapa netbook mungkin akan meminta untuk
menekan tombol Del,tergantung tampilan yang muncul pada layar Anda.
b.
Lalu
Anda akan berada dalam BIOS kemudian pilih Boot pada menu dan pilih item Boot Device Priority seperti pada gambar.
Gambar 2.23 Tampilan BIOS
c.
Setelah
itu Anda ubah Removable atau USB pada posisi 1st Boot Device untuk boot melalui removable device dengan
menggunakan tombol +- di
keyboard. Jika tidak terdapat pilihan Removable, pilih saja nama atau jenis
flashdisk yang Anda pakai.Lalu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi kamu, dan tekan Y atau Enter
untuk keluar dari BIOS.
Gambar
2.24 Konfigurasi 1st booting
2.
Proses instal Windows XP Service Pack 2
a.
Komputer
akan melakukan restart dan tunggu hingga muncul tulisan seperti pada gambar di
bawah ini. Pilihan opsi 1 dan 2, pilih
opsi pertama yaitu text mode setup, untuk booting melalui flashdisk dan
pilih yang kedua jika Anda ingin masuk ke Sistem Operasi awal.
Gambar
2.25 Pilihan menu boot
b.
Setelah
pada tampilan berikut tekan Enter untuk
melanjutkan proses instalasi atau R untuk
melakukan reparasi Windows di Recovery
Consule atau F3 untuk
mengakhiri proses instal.
c.
Lanjut
pada Lisencing Agreement tekan F8 untuk melanjutkan dan ESC untuk membatalkan proses.
Gambar 2.26 Licence Agreement
d.
Kemudian
tekan Enter untuk
melakukan proses instal. Dalam menginstal ulang komputer,jangan pernah mengubah
partisi,karena jika salah mengubah maka parisi lainnya akan terformat dan data
yang ada di dalamnya akan hilang. Yang perlu Anda lakukan adalah memilih
partisi C: yang notabene adalah partisi sistem,tapi jika partisi sistem
sebelumnya berada di partisi D:, atau E:, maka Windows harus diletakan pada
partisi tersebut.
Gambar 2.27 Pengaturan partisi
e.
Dan
pilih NTFS file system (Quick) lalu
tekan Enter. NTFS adalah
file sistem yang paling cocok untuk Windows XP, sedangkan Quick adalah pilihan
untuk melakukan proses secara cepat, kalau Anda tidak memilih Quick maka proses
akan berlangsung lebih lama.
Gambar 2.28 Pilihan format partisi
f.
Bila
proses instalasi langkah 1 →
8 benar maka komputer akan melakukan restart dan jangan lakukan
apapun sampai muncul gambar seperti dibawah ini.
Gambar 2.29 Tampilan masuk Wndows
g.
Setelah
itu Anda sampai pada layar berikut,pilih customize dan isi wilayah, bahasa dan keyboard
layout Anda, untuk keyboard layout pilih US lalu klik Next.
Gambar 2.30 Regional and language
option
h.
Lalu
isikan dengan Nama dan Organisasi Anda kemudian
tekan Next.
Gambar 2.31 Name and organization
i.
Disini
Anda akan mengisikan Produk Key
atau Serial Number dari type windows Anda tekan Next lagi.
Gambar 2.32 Isian product key
j. Isikan nama komputer dan password
untuk mengaksesnya lalu tekan Next.
Gambar
2.33 Isian computer name dan password
k. Set Time Zone pada posisi (GMT+07:00) Bangkok,Hanoi,Jakarta, kemudian klik Next.
Gambar 2.34 Pengaturan tanggal dan
waktu
l.
Typical settings: Pada option ini settingan
jaringan akan dibuat default windows dan Custom
settings: Untuk mensetting jaringan Anda secara manual lalu klik Next.
Gambar 2.35 Pilihan typical setting
m.
Bila
Anda terhubung ke jaringan local dengan domain pilih option Yes, lalu isi dengan nama domain yang
sama dengan domain jaringan Anda dan sebaliknya jika tidak terhubung kejaringan
atau terhubung tapi tanpa domain pilih option No, sekali lagi tekan Next.
Gambar 2.36 Pilihan pengisian
workgrop dan domain computer
n.
Selanjutnya Anda tinggal mengklik OK,NEXT,SKIP dan FINISH.
Anda juga akan diminta mengisikan nama Anda.
hingga Anda berada pada tampilan Dekstop Windows seperti ini. Sekarang Anda
tinggal menginstal driver hardware netbook Anda.
Gambar
2.37 Tampilan awal Windows XP
3.
Setting Registry Editor
Registry
Editor berfungsi untuk mengatur registri Windows seperti kecepatan saat membuka
Windows Explore, membuka aplikasi dan lain sebagainya. Untuk mengatur registry
editor ikuti langkah-langkah dibawah ini :
a.
Klik start kemuduan mauk ke Run dan
ketikkan regedit.
Gambar 2.38 Tampilan Run
b.
Setelah masuk regedit,klik
HKEY_CURRENT_USER > Control Panel seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.39 Tampilan Registry
Editor
c.
Kemudian
pilih accessability dan masuk ke menu Time Out,setelah itu pilih Time To
Wait.
Gambar 2.40
Tampilan Registry Editor
d.
Ubah angka pada time to wait menjadi
20000 (tanpa titik).Caranya dengan mengkik atau menekan enter pada Time To Wait
Gambar 2.41 Tampilan Edit String
e.
Keluar dari menu Time Out dan menu
Accessability dan masuk ke menu Desktop, kemudian pilih Hung App Time Out.
Gambar 2.42 Pengaturan Hung App
Time Out
f.
Kemudian ubah angka menjadi 150,caranya
sama seperti pada waktu mengatur Time To Wait.
Gambar 2.43 Edit Hung App Time Out
g.
Kemudian pilih Menu Show Delay yang
berada di bawah Hung App Time Out.
Gambar 2.44 Pengaturan Menu Show
Delay
h.
Ubah angka yang ada pada Menu Show Delay
menjadi 2
Gambar 2.45 Edit Menu Show Delay
i.
Seteleh selesai mengubah pengaturan pada
Menu Show Delay,ubah pengaturan pada Wait To Kill Time Out yang berada
dibawahnya.
Gambar 2.46
Pengaturan Wait To Kill Time Out
j.
Ubah angka yang ada pada Wait To Kill
Time Out menjadi 1500.
Gambar
2.47 Edit Wait To Kill Time Out
k.
Jika semua proses diatas sudah
selesai,masuk pada HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM > ControlSet001 kemudian
masuk pada menu Control.
Gambar 2.48 Pilihan
menu pada HKEY_LOCAL_MACHINE
l.
Ubah angka yang ada pada Wait To Kill
Service Time Out menjadi 1500.
Gambar 2.49 Edit Wait To Kill
Service Time Out
m.
Setelah itu masuk pada SetControl002 dan atur seperti pada pengaturan
SetControl001
Gambar
2.50 Pengaturan Wait To Kill Service Time Out
n.
Masuk pada
HKEY_USERS>.DEFAULT>Control Panel> Accessability> dan masuk ke menu
Time Out
Gambar 2.51 Menu pada HKEY_USERS
o.
Masuk ke Time To Wait dan atur seperti
pada HKEY_CURRENT_USER
Gambar 2.52 Time To
Wait
p.
Atur pengaturan angka menjadi 2000, sama
pada awal tadi.
Gambar 2.53 Pengaturan Time To Wait
q.
Atur Hung App Time Out
Gambar 2.54 Pengaturan Hung App Time Out
r.
Kemudian atur Menu Show Delay
Gambar 2.55 Pengaturan Menu
Show Delay
s.
Jangan lupa melakukan pengaturan pada
Wait To Kill App Time Out.
D. Menginstal driver
1. Menginstal driver melalui
device manager
Setelah
menyelesaikan pengaturan Registry Editor,Anda harus menginstal driver, fungsi
driver adalah :
a.
Memungkinkan
adanya interaksi antara hardware peripheral dengan mainboard,
b.
Driver
berfungsi untuk mengenalkan peripheral baru sehingga peripheral tersebut dapat
dikenali dan digunakan oleh komputer,
c.
Driver
berfungsi untuk menghubungkan software dengan hardware,
d.
Penerjemah
bahasa bagi yang akan memakai peripheral.
Untuk menginstal driver hardware, Anda harus
mempunyai CD master driver yang biasanya sudah terdapat saat Anda membeli
hardware periferal (CD bawaan),atau menginstalnya melalui devive manager jika
Anda mempunyai folder backup driver seperti pada pembahasan awal tadi,kalau
tidak ada Anda bisa mendownloadnya dari internet. Untuk cara menginstal melalui
device manager cukup dengan cara:
a. Klik
Start pada taskbar windows,
b. Klik
kanan My Computer, dan pilih properties, dan akan muncul window System Properties,
c. Pada
window System Properties, pilih tab Hardware, lalu pilih lagi tombol yang
bertuliskan Device Manager, dan akan muncul lagi jendela Device Manager
Gambar
2.57 Jendela System Properties
d. Pada
jendela Device Manager, cari hardware yang akan diinstall drivernya, biasanya
driver yang belum terdeteksi oleh system operasi windows akan ada tanda Tanya
(?) yang berwarna kuning,
Gambar
2.58 Jendela Device Manager
e. Driver
yang belum terdeteksi yang bertanda tanya (?) yang berwarna kuning, lalu klik
Update Driver pada menu yang muncul dari hasil klik kanan yang Anda lakukan
tersebut dan akan muncul windows Hardware Update Wizard.
f. Pada
window Hardware Update Wizard, pilih option Install from a list or specific
location (Advanced) lalu tekan tombol Next, dan pilih lagi option Include this
locations in the search. Jangan lupa pada tombol Browse, tentukan dulu letak
file folder driver yang sudah kita back up pada pembahasan sebelumnya.
Gambar
2.60 Letak file folder driver
g. Setelah
menentukan letak folder driver, lanjutkan dengan cara klik Next dan tunggu
hingga proses selesai. Jika proses ini berjalan lancar, maka secara otomatis
driver akan di dilakukan penginstalan.