Senin, 11 Juni 2012


BAB II
PROSES PELAKSANAAN

Menginstal ulang Windows XP pada dasarnya sangat mudah, dan bisa dilakukan oleh semua orang, apalagi yang mengerti bahasa Inggris, karena pada proses instalasi pada dasarnya yang dibutuhkan adalah pemahaman terhadap perintah-perintah yang diminta oleh program yang  mayoritas tersedia dalam bahasa Inggris,tapi setelah proses instalasi selesai muncul beberapa masalah seprti data yang hilang dan banyak hardware atau periferal yang tidak bisa digunakan, itu semua terjadi karena sistem tidak bisa mengenali hardware. Sistem tidak bisa mengenali hardware karena driver hardware tersebut belum terinstal pada sistem yang baru.Sementara data yang hilang hanya terjadi pada data yang disimpan pada partisi yang sama dengan partisi sistem sebelumnya tersimpan. Itu semua terjadi karena sebelum proses instalasi data-data belum dipindah pada partisi lain. Menginstal ulang Windows pada dasarnya adalah mengganti sistem lama dengan sistem baru,proses ini akan mengahapus semua data dan program termasuk driver yang tersimpan pada partisi sistem lama. Jadi, sebelum menginstal ulang komputer Anda ada baiknya kalau Anda memindahkan data-data yang Anda anggap penting ke partisi lain. Untuk masalah driver, Anda tidak perlu repot-repot memback upnya jika Anda sudah memiliki CD masternya,tapi jika Anda tidak mempunyai masternya,lebih baik Anda memback upnya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya :
A. Memback up Driver dan Data di Partisi Sistem
1.   Memback up driver menggunakan Hirens Boot
Untuk memback up driver menggunakan Hirens Boot maka pertama Anda harus memiliki CD Hirens Boot, atau bila Anda tidak memilikinya Anda bisa mendownloadnya di internet.Setelah Anda masukan CD Hirens Boot ke komputer,ikuti langkah-langkah di bawah ini:
a.    Saat muncul Auto Play,klik Hirens WinTools
autoplay.JPG
      Gambar. 2.1 Autoplay Hirens Boot
b.   Double Klik Backup > Double Driver 2.10. sehingga tampil menu utama Double Driver 2.10

hiren.JPG
                     Gambar. 2.2  Hirens Boot CD Pro

c.    Pilih Scan sehingga tampil driver dari komputer. 
           
     double driver.JPG 
                           Gambar 2.3 Tampilan software Double Driver

Kemudian pilih select > All.  untuk menyimpan semua driver yang sudah terinstal sebelumnya. Kemudian tampil jendela penyimpanan driver. Pada kotak isian destination tentukan direktori folder  tempat menyimpannya,atau bisa   klik browse untuk menempatkan back up driver pada folder yang diinginkan.
              
                                          Gambar 3.4 Cara membackup driver

d.   Klik Make New Folder dan ketikkan nama folder sesuai keinginan Anda kemudian klik OK

                  browse folder
                                    Gambar 2.5 Nama folder driver

e.     Tunggu beberapa saat sampai proses backup driver selesai.
finished
                            Gambar 2.6 Proses penyimpanan driver

2.   Memback up driver menggunakan Driver Genius.
Persiapan
Driver genius dapat anda peroleh di situs resminya, Driver-Soft.com. Di sana Anda akan mendapatkan Driver Genius versi Demo, yakni versi program yang berjalan sesuai rentang waktu tertentu sejak instalasi. Biasanya driver genius akan bertahan hingga 30 hari. Selain itu, dalam versi ini Anda hanya bisa melakukan beberapa fungsi saja, yakni backup (penuh) dan restorasi (sebagian). Fungsi penuh dari program ini dapat Anda nikmati setelah Anda membayar sejumlah dollar untuk lisensi tiap instalasinya.

Backup Driver
         Cara membackup driver dengan Driver Genius sangat mudah. Namun untuk melakukan backup, pastikan dulu bahwa Anda telah melakukan instalasi Driver Genius dengan sempurna. Selanjutnya:

a.       Jalankan Driver Genius. Anda akan mendapatkan tampilan jendela popup ‘Scan Computer Now‘ seperti berikut ini. Anda tidak perlu melakukan scanning. Klik pada lambang ‘X’ di pojok kanan atas popup untuk menutup jendela pop up.
driver-genius-1-awal

Gambar 2.7 Tampilan awal Driver Genius

b.      Ini tampilan utama Driver Genius. Di sisi kiri berjajar menu utama program. Anda bisa lihat menu Backup Drivers, Restore Update  Driver, dan yang lain.

driver-genius-1-awal2
Gambar  2.8 Tampilan Driver Genius

c.       Pilih menu Backup Driver, Pilih checkbox driver yang akan dibackup, kemudian klik Next

driver-genius-2-backup1
                                 Gambar 2.9 Menu back up driver

d.      Pilih Tipe file output backup dan lokasi penyimpanan. Ada 3 pilihan backup; Autoinstaller, Folder dan File ZIP. Saya sarankan Anda pilih ZIP atau Utoinstaller agar data lebih aman dan tinggal Ekstrak jika ingin me-restore kelak pilih Next.

driver-genius-2-backup2
            Gambar 2.10 Pilihan tipe File pada Driver Genius

e.       Driver Genius akan menjalankan aksinya Tunggu beberapa saat.
driver-genius-2-backup3
Gambar 2.11 Proses back up

f.       Proses backup selesai ketika ada konfirmasi update drivers, Klik No kemudian klik Finish.

driver-genius-2-backup4
Gambar 2.12 Proses backup driver selesai

3.   Memback up data pada partisi sistem
Pada tahap ini Anda tidak membutuhkan software tambahan seperti pada saat memback up driver,Anda hanya perlu meng-copy data yang ada pada partisi sistem,biasanya partisi sistem berada pada partisi C:, selain itu Anda juga harus mengecek My Documents apakah terdapat di partsi C: atau partisi lain, caranya klik kanan pada My Documents, kemudian pilih Properties, pada tab target ada tulisan yang menunjukkan alamat tempat My Documents berada, Anda tinggal menghapus huruf C pada awal alamat dan menggantinya dengan huruf D,E, atau partisi lain yang ada pada komputer Anda, kemudian klik OK dan tunggu proses pemindahan data selesai.


B.  Membuat Bootable Windows XP pada USB Flashdisk
1.   Membuat bootable Windows XP pada USB Flashdisk
Jika kita menginstal ulang Windows pada computer PC atau laptop manggunakan CD mungkin tidak ada masalah berarti,tapi jika kita menginstal ulang Windows pada notebook tentu akan terjadi permasalahan,letak permasalahannya adalah media untuk instalasi karena pada notebook tidak terdapat CD/DVD ROM,tapi masalah tersebut dapat diatasi,caranya dengan menggunakan USB flashdisk untuk menginstalnya.
Untuk melakukan proses instalasi melalui flashdisk membutuhkan software Win To Flash.Selain dapat menginstal Windows tanpa menggunakan CD, memakai USB bootable juga akan membuat proses instalasi berjalan lebih cepat. Yang perlu Anda persiapkan hanyalah CD instalasi Windows XP, dan flashdisk dengan kapasitas minimal 1 GB.Berikut langkah-langkahnya:
a.     Masukkan CD Windows XP ke CD ROM
b.   Colokkan flashdisk ke port USB
c.    Download aplikasi Win To Flash dengan kata kunci cara membuat bootable disk windows dengan wintoflash,tapi jika Anda sudah memilikinya Anda bisa membuka file winrar seperti di bawahn ini
    
               Gambar 2.13 Software Win To Flash

d.   Kemudian jalankan aplikasi wintoflash.exe
    
               Gambar 2.14 Tampilan file .ZIP Win To Flash

e.    Tampil jendela instalasi,klik next untuk melanjutkan proses

    
               Gambar 2.15 Tampilan awal Win To Flash

f.    Chek pada accept eula untuk menyetujui licence agreement,kemudian klik next
    
                           Gambar 2.16 Licence Agreement

g.   Kemudian klik Active Licence Key Now,untuk memasukkan licence key
    
                                       Gambar 2.17 Aktivasi key

h.   Klik select untuk memilih folder/file tempat key disimpan. Setelah key dinyatakan valid,Anda bisa melanjutkan ke tahap berikutnya
 untitled.bmp
                           Gambar 2.18 Pencarian lokasi key

i.     Klik tanda centang berwarna hijau untuk melanjutkan proses pengkopian

    
               Gambar 2.19 Win To Flash Transfer Wizard

j.     Tampil jendela “Welcome to Novicorp Win To  Flash”,kemudian klik next
    
               Gambar 2.20 Tampilan jendela Welcome Win To Flash Wizard

k.   Pada kotak isian Windows file path,isikan direktori tempat CD Windows tersimpan,dan pada kotak USB drive isikan direktori tempat flashdisk yang ingin dijadikan sebagai USB bootable. Pastikan flashdisk yang Anda gunakan tidak terdapat data yang penting,karena proses ini akan memformat seluruh isi yang terdapat pada fashdisk Anda,jangan sampai salah memasukan alamat atau USB lain akan terformat. Kemudian klik next
    
                           Gambar 2.21 Tampilan source and destination

l.     Ikuti instruksi selanjutnya dan tunggu sampai proses pengkopian selesai,proses ini akan memakan waktu yang sangat lama, jadi lebih baik Anda tinggal dulu untuk melekukan pekerjaan lain, jika proses sudah selesai akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

    
                                       Gambar 2.22 Proses instalasi selesai

m.  Anda bisa mengklik  Exit untuk keluar karena proses sudah selesai.

C.  Instal Windows XP Menggunakan USB Flashdisk
1.   Proses setting BIOS
a.    Hidupkan komputer,dan tekan tombol F2. Beberapa netbook mungkin akan meminta untuk menekan tombol Del,tergantung tampilan yang muncul pada layar Anda.
b.   Lalu Anda akan berada dalam BIOS kemudian pilih Boot pada menu dan pilih item Boot Device Priority seperti pada gambar.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/boot1-300x188.png
            Gambar 2.23 Tampilan BIOS

c.    Setelah itu Anda ubah Removable atau USB pada posisi 1st Boot Device untuk boot melalui removable device dengan menggunakan tombol +- di keyboard. Jika tidak terdapat pilihan Removable, pilih saja nama atau jenis flashdisk yang Anda pakai.Lalu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi kamu, dan tekan Y atau Enter untuk keluar dari BIOS.

DSC_0000050.jpg
                       Gambar 2.24 Konfigurasi 1st booting


2.   Proses instal Windows XP Service Pack 2
a.    Komputer akan melakukan restart dan tunggu hingga muncul tulisan seperti pada gambar di bawah ini. Pilihan opsi 1 dan 2, pilih  opsi pertama yaitu text mode setup, untuk booting melalui flashdisk dan pilih yang kedua jika Anda ingin masuk ke Sistem Operasi awal.
DSC_0000051.jpg
                       Gambar  2.25 Pilihan menu boot

b.   Setelah pada tampilan berikut tekan Enter untuk melanjutkan proses instalasi atau R untuk melakukan reparasi Windows di Recovery Consule atau F3 untuk mengakhiri proses instal.
c.    Lanjut pada Lisencing Agreement tekan F8 untuk  melanjutkan dan ESC untuk membatalkan proses.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp2-300x215.png
Gambar 2.26 Licence Agreement

d.   Kemudian tekan Enter untuk melakukan proses instal. Dalam menginstal ulang komputer,jangan pernah mengubah partisi,karena jika salah mengubah maka parisi lainnya akan terformat dan data yang ada di dalamnya akan hilang. Yang perlu Anda lakukan adalah memilih partisi C: yang notabene adalah partisi sistem,tapi jika partisi sistem sebelumnya berada di partisi D:, atau E:, maka Windows harus diletakan pada partisi tersebut.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp5-300x186.png
Gambar  2.27 Pengaturan partisi

e.    Dan pilih NTFS file system (Quick) lalu tekan Enter. NTFS adalah file sistem yang paling cocok untuk Windows XP, sedangkan Quick adalah pilihan untuk melakukan proses secara cepat, kalau Anda tidak memilih Quick maka proses akan berlangsung lebih lama.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp6-300x236.png
Gambar 2.28 Pilihan format partisi

f.    Bila proses instalasi langkah 1 → 8 benar maka komputer akan melakukan restart dan jangan lakukan apapun sampai muncul gambar seperti dibawah ini.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp9-300x230.png
Gambar 2.29 Tampilan masuk Wndows

g.   Setelah itu Anda sampai pada layar berikut,pilih customize dan isi wilayah, bahasa dan keyboard layout Anda, untuk keyboard layout pilih US lalu klik Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp11-300x214.png
Gambar 2.30 Regional and language option

h.   Lalu isikan dengan Nama dan Organisasi Anda kemudian tekan Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp12-300x214.png
Gambar  2.31 Name and organization

i.     Disini Anda akan mengisikan Produk Key atau Serial Number dari type windows Anda tekan Next lagi.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp13-300x214.png
Gambar 2.32 Isian product key

j.     Isikan nama komputer dan password untuk mengaksesnya lalu tekan Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp14-300x214.png
Gambar 2.33 Isian computer name dan password

k.   Set Time Zone pada posisi (GMT+07:00) Bangkok,Hanoi,Jakarta, kemudian klik Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp15-300x214.png
Gambar 2.34 Pengaturan tanggal dan waktu

l.     Typical settings: Pada option ini settingan jaringan akan dibuat default windows dan Custom settings: Untuk mensetting jaringan Anda secara manual  lalu klik Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp16-300x214.png
Gambar 2.35 Pilihan typical setting

m. Bila Anda terhubung ke jaringan local dengan domain pilih option Yes, lalu isi dengan nama domain yang sama dengan domain jaringan Anda dan sebaliknya jika tidak terhubung kejaringan atau terhubung tapi tanpa domain pilih option No, sekali lagi tekan Next.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp17-300x214.png
Gambar 2.36 Pilihan pengisian workgrop dan domain computer

n.   Selanjutnya Anda tinggal mengklik OK,NEXT,SKIP dan FINISH. Anda juga akan  diminta mengisikan nama Anda. hingga Anda berada pada tampilan Dekstop Windows seperti ini. Sekarang Anda tinggal menginstal driver hardware netbook Anda.

http://yustian.web.id/wp-content/uploads/2008/11/insxp18-300x225.jpg
Gambar 2.37 Tampilan awal Windows XP

3.   Setting Registry Editor
Registry Editor berfungsi untuk mengatur registri Windows seperti kecepatan saat membuka Windows Explore, membuka aplikasi dan lain sebagainya. Untuk mengatur registry editor ikuti langkah-langkah dibawah ini :
a.    Klik start kemuduan mauk ke Run dan ketikkan regedit.

Gambar 2.38 Tampilan Run

b.   Setelah masuk regedit,klik HKEY_CURRENT_USER > Control Panel seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.39 Tampilan Registry Editor

c.    Kemudian  pilih accessability dan masuk ke menu Time Out,setelah itu pilih Time To Wait.

Gambar 2.40 Tampilan Registry Editor

d.   Ubah angka pada time to wait menjadi 20000 (tanpa titik).Caranya dengan mengkik atau menekan enter pada Time To Wait

Gambar 2.41 Tampilan Edit String

e.    Keluar dari menu Time Out dan menu Accessability dan masuk ke menu Desktop, kemudian pilih Hung App Time Out.

Gambar 2.42 Pengaturan Hung App Time Out

f.    Kemudian ubah angka menjadi 150,caranya sama seperti pada waktu mengatur Time To Wait.
Gambar 2.43 Edit Hung App Time Out

g.   Kemudian pilih Menu Show Delay yang berada di bawah Hung App Time Out.

Gambar 2.44 Pengaturan Menu Show Delay

h.   Ubah angka yang ada pada Menu Show Delay menjadi 2

Gambar 2.45 Edit Menu Show Delay

i.     Seteleh selesai mengubah pengaturan pada Menu Show Delay,ubah pengaturan pada Wait To Kill Time Out yang berada dibawahnya.

Gambar 2.46 Pengaturan Wait To Kill Time Out

j.     Ubah angka yang ada pada Wait To Kill Time Out menjadi 1500.

Gambar 2.47 Edit Wait To Kill Time Out

k.   Jika semua proses diatas sudah selesai,masuk pada HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM > ControlSet001 kemudian masuk pada menu Control.

Gambar 2.48 Pilihan menu pada HKEY_LOCAL_MACHINE

l.     Ubah angka yang ada pada Wait To Kill Service Time Out menjadi 1500.

Gambar 2.49 Edit Wait To Kill Service Time Out

m. Setelah itu masuk pada SetControl002  dan atur seperti pada pengaturan SetControl001
Gambar 2.50 Pengaturan Wait To Kill Service Time Out

n.   Masuk pada HKEY_USERS>.DEFAULT>Control Panel> Accessability> dan masuk ke menu Time Out


Gambar 2.51 Menu pada HKEY_USERS

o.   Masuk ke Time To Wait dan atur seperti pada HKEY_CURRENT_USER

Gambar 2.52 Time To Wait

p.   Atur pengaturan angka menjadi 2000, sama pada awal tadi.
Gambar 2.53  Pengaturan Time To Wait
q.   Atur Hung App Time Out


 Gambar 2.54 Pengaturan Hung App Time Out

r.     Kemudian atur Menu Show Delay

Gambar 2.55 Pengaturan Menu Show Delay

s.    Jangan lupa melakukan pengaturan pada Wait To Kill App Time Out.

D. Menginstal driver
1.    Menginstal driver melalui device manager
Setelah menyelesaikan pengaturan Registry Editor,Anda harus menginstal driver, fungsi driver adalah :
a.    Memungkinkan adanya interaksi antara hardware peripheral dengan mainboard,
b.    Driver berfungsi untuk mengenalkan peripheral baru sehingga peripheral tersebut dapat dikenali dan digunakan oleh komputer,
c.    Driver berfungsi untuk menghubungkan software dengan hardware,
d.   Penerjemah bahasa bagi yang akan memakai peripheral.

Untuk menginstal driver hardware, Anda harus mempunyai CD master driver yang biasanya sudah terdapat saat Anda membeli hardware periferal (CD bawaan),atau menginstalnya melalui devive manager jika Anda mempunyai folder backup driver seperti pada pembahasan awal tadi,kalau tidak ada Anda bisa mendownloadnya dari internet. Untuk cara menginstal melalui device manager cukup dengan cara:
a.    Klik Start pada taskbar windows,
b.    Klik kanan My Computer, dan pilih properties, dan akan muncul window System Properties,
c.    Pada window System Properties, pilih tab Hardware, lalu pilih lagi tombol yang bertuliskan Device Manager, dan akan muncul lagi jendela Device Manager

system properties
Gambar 2.57 Jendela System Properties

d.   Pada jendela Device Manager, cari hardware yang akan diinstall drivernya, biasanya driver yang belum terdeteksi oleh system operasi windows akan ada tanda Tanya (?) yang berwarna kuning,

device manager
Gambar 2.58 Jendela Device Manager

e.    Driver yang belum terdeteksi yang bertanda tanya (?) yang berwarna kuning, lalu klik Update Driver pada menu yang muncul dari hasil klik kanan yang Anda lakukan tersebut dan akan muncul windows Hardware Update Wizard.
f.     Pada window Hardware Update Wizard, pilih option Install from a list or specific location (Advanced) lalu tekan tombol Next, dan pilih lagi option Include this locations in the search. Jangan lupa pada tombol Browse, tentukan dulu letak file folder driver yang sudah kita back up pada pembahasan sebelumnya.

update wizard
Gambar 2.59 Hardware Update Wizard

location update wizard
Gambar 2.60 Letak file folder driver

g.    Setelah menentukan letak folder driver, lanjutkan dengan cara klik Next dan tunggu hingga proses selesai. Jika proses ini berjalan lancar, maka secara otomatis driver akan di dilakukan penginstalan.